Siaga, bidik, dan tembak
Isi, kokang, dan lagi
Mata awas, telinga memindai
Larut malam maupun fajar menguning
Lelah, tapi tak mungkin menyerah
Sakit, tapi tak mungkin mengungkit
Ingin pulang, tapi sumpah telah terbentang
Ingin menangis, tapi musuh begitu sadis
Kami disini menanti
Kami berkirim doa
Kami berkirim tangisan
Untuk ayahku, ayahmu, dan ayah mereka
Mereka, dirimu, diriku
Begitu mencintai mereka, ayah kami semua
Punggung Keluarag, dan punggung negara
Yang mungkin kembal tinggal sebuah nama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar